Apa yang dimaksud dengan kolonoskopi?
Kolonoskopi merupakan prosedur pemeriksaan khusus untuk mengevaluasi dinding kolon dan rektum secara langsung. Hal ini dilakukan di klinik endoskopi. Selama kolonoskopi dilakukan, tube kamera teleskop fleksibel yang halus dimasukkan melalui anus dan masuk ke dalam menuju rektum dan kolom.
Mengapa perlu melakukan kolonoskopi?
Kolonoskopi biasanya dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan rutin untuk kanker kolorektum atau pada pasien yang memiliki riwayat kolorektal polip. Ini juga dilakukan untuk mengevaluasi gejala masalah usus seperti perubahan kebiasaan buang air besar atau pendarahan.
Persiapan apa saja yang dibutuhkan?
Rektum dan kolon harus dikosongkan betul dari kotoran (tinja) agar prosedur ini bisa dilakukan. Persiapan usus meliputi pemakaian solusi pembersih khusus atau laksatif untuk membersihkan usus dari sisa-sisa kotoran.
Teleskop tidak bisa melihat melalui sisa-sisa kotoran. Sehingga, sisa-sisa kotoran yang ada di dalam kolon bisa mengganggu identifikasi polip atau bahkan kanker yang masih dini. Kolon yang bersih, yang telah dibersihkan dari semua kotoran diperlukan, karena ini akan meningkatkan keakuratan dan keamanan prosedur. Dan persiapan yang kurang memiliki konsekuensi lainnya selama prosedur itu sendiri. Pertama, kolonoskopi Anda bisa lebih lama karena dokter butuh waktu lebih lama untuk membersihkan sisa-sisa kotoran. Kedua, dokter Anda mungkin tidak begitu yakin bahwa dinding kolonik terlihat baik dan bisa meminta Anda kembali untuk melakukan prosedur ini lebih awal dari yang biasanya disarankan. Ini akan meningkatkan biaya dan resiko Anda. Terakhir, apabila persiapannya kurang, dokter Anda dapat menghentikan prosedur seluruhnya, dan Anda akan perlu menjadwalkannya kembali.
Anda barangkali akan diberikan sedasi IV selama prosedur dan pengaturan agar seseorang bisa mengantar Anda pulang setelahnya penting dilakukan. Sedatif akan mempengaruhi penilaian dan refleks Anda selama hari pemakaiannya. Anda sebaiknya tidak mengemudi atau mengoperasikan mesin sampai keesokan harinya.
Apa yang akan terjadi saat dilakukan kolonoskopi?
Kolonoskopi biasanya dapat ditolerir dengan baik. Mungkin akan timbul rasa tertekan, bengkak, atau kram pada saat prosedur dilakukan. Dokter akan menyuntik Anda melalui pembuluh darah untuk membantu Anda rileks dan mentolerir rasa tidak nyaman yang mungkin Anda rasakan. Dinding kolon dan rektum diperiksa dengan seksama selagi memasukkan dan menarik alat. Keseluruhan prosedur biasanya memakan waktu 10 sampai 30 menit. Pada situasi yang jarang terjadi, kolonoskopi tidak bisa diselesaikan dan dokter Anda bisa meminta pemeriksaan barium enema.
Bagaimana jika kolonoskopi menunjukkan ada kelainan?
Apabila dokter Anda melihat ada wilayah yang menunjukkan kelainan yang membutuhkan evaluasi yang lebih seksama, Anda perlu melakukan biopsi dan membawanya ke laboratorium untuk dilakukan analisa mikroskopik secara keseluruhan. Polip bisa diangkat dengan menggunakan instrumen khusus melalui scope. Biopsi tidak berarti kanker. Pengangkatan polip sangat penting untuk mencegah penyebaran polip dan kanker kolorektum.
Bisakah saya mencoba kolonoskopi tanpa sedasi?
Melakukan kolonoskopi tanpa sedasi memiliki keuntungan dimana Anda bisa melihat prosedurnya pada layar dan Anda bisa langsung bangun dan berjalan setelah scope dilakukan tanpa ada batasan terhadap aktivitas Anda. Kolonoskopi biasanya cukup mudah, rasa tidak nyaman tidak terlalu terasa, tetapi beberapa orang bisa merasa tidak nyaman apabila mereka mencobanya tanpa sedasi. Rasa tidak nyaman ini bisa membuat Anda tidak mau melakukan kolonoskopi lagi di kemudian hari dan bisa membuat Anda mengatakan hal-hal negatif tentang kolonoskopi kepada teman-teman dan keluarga Anda, yang akhirnya akan membuat mereka enggan melakukan pemeriksaan kolonoskopi yang sangat penting untuk pencegahan kanker kolorektum.
Banyak endoskopis seperti saya yang menginginkan agar pasien merasa nyaman dan santai. Saya tidak ingin memaksa siapapun untuk mencobanya, terutama apabila Anda sudah gugup dari awal untuk melakukan kolonoskopi.
Komplikasi apa yang bisa terjadi?
Kolonoskopi sangat aman dan jarang ada komplikasi, dengan resiko kurang dari satu dari 1000. Namun, komplikasi memang bisa muncul. Ini meliputi pendarahan dari wilayah biopsi atau polipektomi dan robek (perforasi) pada dinding usus. Perforasi merupakan komplikasi yang serius apabila ini sampai terjadi, dan biasanya membutuhkan bedah abdomen untuk menjahit robekan ini.
Anda perlu pergi ke dokter apabila Anda memperhatikan ada gejala-gejala nyeri perut yang parah, demam, menggigil, atau pendarahan rektum lebih dari satu setengah cangkir. Pendarahan bisa terjadi sampai beberapa hari setelah biopsi.
Apa yang terjadi setelah kolonoskopi?
Anda akan dijelaskan mengenai hasil kolonoskopi Anda setelah prosedur dilakukan di klinik. Anda mungkin akan merasakan kram ringan atau bengkak yang disebabkan oleh udara yang dipompa masuk ke badan Anda selama tindakan dilakukan untuk menggembungkan kolon untuk tujuan visualisasi. Bengkak ini akan kembali membaik dengan cepat ketika udara yang dipompa masuk tadi ditarik kembali setelah prosedur dilakukan atau ketika Anda kentut secara wajar. Anda juga bisa makan dengan normal dan kembali melakukan kegiatan Anda setelah keluar dari RS pada hari yang sama.
Kolonoskopi video: