Apa yang dimaksud dengan inkontinensia usus?
Inkontinensia usus adalah kesulitan atau ketidakmampuan mengendalikan kentut atau kotoran, yang menyebabkan buang air besar tanpa dikehendaki. Inkontinensia merupakan masalah yang umum terjadi namun lebih sering tidak dibicarakan karena memalukan. Gejala-gejala inkontinensia seringkali disembunyikan pasien, sehingga tidak diobati. Gejala inkontinensia usus bisa beragam dari ringan sampai parah; dari sesekali mengeluarkan kotoran dalam jumlah yang sedikit tanpa dikendaki dan kentut-kentut, sampai benar-benar kehilangan kendali buang air besar. Pasien barangkali mengalami kesulitan untuk mengendalikan kentut, cairan, atau kotoran padat. Bagi beberapa pasien, hanya kekhawatiran bahwa masalah usus ini bisa terjadi saja bisa sangat mempengaruhi kualitas kehidupan mereka sehari-hari dan membatasi kemampuan mereka untuk berinteraksi secara sosial karena takut dan malu.
Apa penyebab inkontinensia usus?
Ada banyak kemungkinan penyebab inkontinensia usus. Luka saat melahirkan menjadi salah satu penyebab utama bagi perempuan. Luka saat melahirkan bisa mengakibatkan robeknya otot anal atau saraf yang mengendalikan otot anal bisa meregang atau terluka. Kebanyakan luka bisa dilihat langsung dan akan diberi tindakan pada saat melahirkan. Di beberapa kasus bisa saja terlewatkan dan tidak menjadi masalah sampai suatu ketika nanti; dalam situasi semacam ini, kelahiran pertama bisa saja tidak dikenali sebagai penyebab inkontinensia usus.
Otot dubur atau luka saraf karena bedah anal atau kecelakaan traumatik bisa juga menyebabkan inkontinensia usus. Beberapa orang merasakan berkurangnya kekuatan dan kekenyalan pada otot-otot anal seiring bertambahnya usia mereka, sehingga masalah kecil terkait kendali di usia yang lebih muda bisa menjadi lebih parah di kemudian hari. Diare cair yang parah bisa juga sangat mengganggu kemampuan mengendalikan buang air besar. Di beberapa kasus, penyakit dan pengobatan medis memainkan peran dalam permasalahan dengan kendali.
Apabila pendarahan disertai dengan hilangnya kendali usus, mohon pergi ke dokter secepatnya. Gejala-gejala ini bisa diartikan radang kolon (kolitis), atau kanker rektum – kondisi-kondisi yang membutuhkan evaluasi langsung dari dokter.
Bagaimana cara penanganan masalah ini?
Evaluasi medis dan pemeriksaan fisik yang lengkap, dan tes perlu dilakukan untuk mengetahui sebab dan tingkat keparahan inkontinensia usus.
Inkontinensia ringan bisa ditangani dengan perubahan diet dan mengkonsumsi obat-obatan. Penyakit usus yang menyebabkan diare bisa menjadi penyebab masalah kendali anal, dan apabila ditangani bisa memperbaiki gejala-gejala inkontinensia. Program latihan fisioterapi dasar pelvis bisa memperbaiki elastisitas dan kekuatan otot dasar panggul. Latihan-latihan ini bisa dilakukan di rumah untuk membantu kasus-kasus yang ringan.
Pasien penderita inkontinensia usus yang terus-menerus bahkan setelah ditangani dengan perawatan medis bisa mencoba operasi untuk menuntaskan masalah mereka. Operasi bisa diperlukan untuk beberapa kasus. Operasi ini bisa meliputi perbaikan dan pengencangan otot dasar panggul dan anal. Baru-baru ini sudah bisa dilakukan implantasi elektroda dengan pacu jantung dalam bentuk neuromodulasi saraf sakral untuk memperbaiki kendali usus. Teknik ini menghantarkan energi listrik ke dalam otot anal di sekitar anus, yang memperbaiki kekenyalan otot dan fungsi usus.
Inkontinensia bukanlah situasi yang tanpa harapan. Penanganan yang benar sudah tersedia dan bisa membantu sebagian besar orang, dan seringkali mampu menyelesaikan masalah.