Konstipasi merupakan permasalahan umum yang pernah dialami barangkali oleh kita semua dalam suatu waktu dalam hidup kita. Untuk sebagian besar orang, konstipasi berarti kesulitan buang air besar, atau butuh mengejan berlebihan. Berjuang ketika mengeluarkan kotoran (tinja) berwarna hitam dan keras atau jarang buang air besar juga bisa diartikan menderita konstipasi. Sering mengejan untuk buang air besar bisa memicu masalah lainnya seperti ambeien dan anal fisura.
Apakah penyebab konstipasi?
Konstipasi yang terjadi dalam waktu singkat itu wajar dan banyak orang yang mungkin kadang-kadang mengalaminya, terutama saat bepergian atau selama masa kamp pelatihan untuk Pelayanan Jasa Nasional. Biasanya yang menjadi penyebabnya meliputi perubahan dalam diet, asupan serat dan air yang kurang, dan gaya hidup tanpa banyak aktivitas. Konstipasi juga bisa memburuk apabila Anda sering tidak mengindahkan keinginan untuk buang air besar.
Kebiasaan buang air besar ditentukan oleh apa yang Anda makan. Berolahraga juga membantu usus besar berfungsi dengan benar.
Obat-obatan tertentu bisa menyebabkan konstipasi
Obat-obatan seperti sirup obat batuk, pereda sakit, dan suplemen zat besi bisa menyebabkan atau memperparah konstipasi. Apabila Anda menderita konstipasi setelah mengkonsumsi obat-obatan baru, mohon periksa ke dokter. Terkadang, konstipasi bisa disebabkan karena kondisi medis lainnya, seperti penyakit gondok, stroke, atau Parkinson. Penyebab konstipasi yang lebih serius termasuk pembesaran atau wilayah usus besar menyempit yang dikarenakan kanker usus besar.
Kapan Anda perlu minta bantuan?
Apabila Anda terus mengalami konstipasi sebagaimana juga memiliki kondisi-kondisi lain yang tertera di bawah ini, barangkali ini merupakan tanda-tanda masalah kesehatan mendasar yang lebih serius:
- Perubahan kebiasaan buang air besar
- Demam
- Darah pada kotoran
- Penurunan berat badan
- Jumlah sel darah rendah
- Benjolan keras di perut
- Anggota keluarga yang menderita kanker kolorektum
Berkonsultasilah dengan dokter Anda apabila Anda memiliki gejala-gejala seperti yang tersebut di atas. Terutama, apabila seseorang berusia 50 tahun ke atas mulai mengalami konstipasi, ini bisa dikhawatirkan sebagai kanker kolorektum, dan saya sarankan orang ini pergi ke dokter untuk diperiksa. Kanker kolorektum adalah kanker paling umum di Singapura. Dokter Anda mungkin akan menyarankan untuk menjalani kolonoskopi, yang dilakukan spesialis untuk memeriksa bagian dalam usus besar Anda sebelum mengobati konstipasi Anda.
Bagaimana cara menangani konstipasi?
Tugas dokter yang penting adalah mengidentifikasi penyebab konstipasi Anda dan mengobatinya secara spesifik. Tugasnya bukan hanya memberikan resep laksatif. Banyak pasien penderita konstipasi yang sembuh. Setiap orang harus diet makan makanan yang seimbang secara teratur. Apabila Anda tidak terlalu banyak mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan dalam makanan Anda, konsumsilah serat tambahan. Makanan yang kaya serat meliputi sayur-sayuran dan buah-buahan, begitu juga bekatul, roti gandum dan beras yang tidak dikilang.
Minum sekitar 8 gelas air setiap hari. Meningkatkan olahraga juga akan membantu fungsi usus. Terapi laksatif ringan bisa diperlukan untuk mengatur pergerakan usus.
Tahukah Anda?
- Lebih dari 1 dari 10 orang di Singapura mengalami konstipasi.
- Tidak ada jumlah ‘normal’ yang pasti Anda perlu pergi ke kamar mandi untuk buang air besar. Tiap orang melakukannya berbeda-beda, dari tiga kali sehari sampai tiga kali seminggu masih dianggap wajar.
- Anda sebenarnya tidak perlu buang air besar setidaknya satu kali sehari. Kepercayaan yang salah ini bisa memicu penggunaan laksatif yang tidak perlu.
- Tidak buang air besar tidak mengakibatkan ‘racun’ tetap berada di dalam tubuh.
- Pada seseorang yang menderita konstipasi parah, mengkonsumsi serat terlalu banyak bisa memperparah konstipasi!
Pencegahan masih merupakan hal terbaik yang bisa dilakukan
Perubahan dalam diet dan gaya hidup biasanya adalah yang paling dibutuhkan untuk mencegah konstipasi. Diet yang seimbang dengan asupan serat yang cukup dan cairan yang banyak akan menjamin kesehatan Anda secara umum dalam jangka waktu yang panjang. Olahraga secara teratur juga akan bermanfaat, tidak hanya untuk jantung, tetapi juga untuk konstipasi!