Apa yang dimaksud dengan abses anal?
Abses anal adalah rongga berisi nanah yang terinfeksi, yang muncul di dekat anus atau pantat. Nanah ini muncul karena tekanan di bawah kulit sehingga menimbulkan nyeri dan bengkak.
Apa yang dimaksud dengan fistula anal?
Fistula anal biasanya muncul karena abses anal. Fistula merupakan istilah medis untuk menjelaskan terowongan atau saluran abnormal yang muncul di bawah kulit dan menghubungkan infeksi abses sebelumnya antara kulit pada pantat di luar anus dengan kanal anal yang ada di dalam.
Apa penyebab abses dan fistula?
Di dalam kanal anal terdapat kelenjar anal yang kecil. Kelenjar-kelenjar ini bisa terinfeksi ketika bakteri masuk atau ketika kelenjar-kelenjar ini tersumbat. Kondisi-kondisi tertentu seperti kolitis atau radang usus terkadang dapat menyebabkan infeksi ini. Nanah bisa berkumpul di bawah tekanan di bawah kulit, sehingga menghasilkan abses. Tekanan ini bisa dibebaskan dengan mengeluarkan nanah dari kulit bagian luar. Namun, setelah nanah pada abses ini kering, terowongan atau saluran ini bisa tetap ingin menghubungkan kelenjar anal dari tempat timbulnya abses tadi ke kulit bagian luar. Apabila ini terjadi, keluarnya nanah terus-menerus dari bukaan kulit luar menandakan bandelnya saluran ini, yang kita istilahkan sekarang sebagai fistula. Saluran fistula bisa terinfeksi beberapa kali dengan keluarnya nanah yang sering. Sekali muncul, fistula anal jarang sembuh dengan sendirinya.
Apa saja gejala-gejala abses atau fistula?
Abses sering menimbulkan gejala nyeri dan bengkak di sekitar anus. Demam, menggigil, dan kelelahan bisa juga timbul. Fistula anal juga dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada kulit dan iritasi di sekitar anus, begitu juga keluarnya nanah (yang seringkali menghilangkan rasa sakit untuk sementara waktu). Ini biasanya mengenai orang dewasa aktif, di kelompok usia 30 sampai 50 tahun.
Bagaimana cara penanganan abses atau fistula anal?
Penanganan terbaik untuk abses anal adalah bedah pengeringan. Antibiotik sebenarnya bukan merupakan alternatif yang baik untuk mengeringkan nanah, karena antibiotik tidak benar-benar menembus dan merawat cairan yang ada di dalam abses. Operasi pengeringan dilakukan dengan anastesi dengan menoreh kulit abses anal untuk mengeringkan nanah dari wilayah terinfeksi, sehingga juga akan menghilangkan tekanan.
Pembedahan perlu dilakukan untuk mengobati dan menyembuhkan fistula anal. Bedah fistula biasanya cukup mudah. Prosesnya biasanya meliputi pembukaan terowongan atau saluran fistula, disini akan perlu dilakukan pemotongan sebagian kecil otot sfinkter anal.
Bukaan dalam dan luar terowongan ini kemudian diubah menjadi sebuah alur agar bisa sembuh dari dalam ke luar. Sebagian besar bedah fistula bisa dilakukan bersamaan dengan bedah abses, tanpa memerlukan rawat inap. Jarang sekali anal fistula bisa dalam, atau kompleks dengan lebih dari satu saluran. Pada situasi-situasi semacam ini, tes gambar khusus akan diperlukan dan begitu juga teknik bedah alternatif.
Bagaimana periode pemulihan setelah operasi?
Rasa tidak nyaman setelah bedah abses atau fistula anal ini biasanya sedang saja dan bisa dikendalikan dengan pereda sakit. Waktu untuk cuti kerja atau izin sakit dari sekolah biasanya tidak akan lama. Luka terbuka pada anus perlu dibersihkan secara teratur menggunakan air hangat yang disemprotkan ke luka sekitar 3 sampai 4 kali sehari. Adalah hal yang biasa kalau ada nanah berisikan darah dari luka yang masih terbuka ini. Disarankan agar Anda menggunakan bantalan kasa atau bantalan higienis agar nanah tidak menodai pakaian. Dokter mungkin akan memberikan resep pelunak kotoran dan laksatif ringan. Buang air besar tidak akan mempengaruhi proses penyembuhan luka ini.
Bagaimana kemungkinan kambuhnya abses atau fistula?
Lukanya mungkin membutuhkan sampai dengan 4 minggu untuk sembuh total, walaupun biasanya Anda akan merasa tidak nyaman setelah 2 minggu. Apabila sembuh dengan benar, masalah biasanya tidak kembali. Tapi apabila luka tidak mau sembuh, ini menandakan penyakit kambuh lagi; tetapi kemungkinannya sangat kecil. Anda sangat perlu mengikuti petunjuk dokter untuk membantu mencegahnya kambuh.